Berat tubuh seseorang merupakan hasil gabungan dari unsur genetika dan gaya hidup. Pertanyaannya adalah, seberapa kuat dua unsur itu saling memengaruhi satu sama lain?
Seperti dikutip Time, studi Harvard School of Public Health menemukan bahwa bahwa gaya hidup dapat memengaruhi gen yang berhubungan dengan berat tubuh.
Studi yang dilaporkan pada pertemuan tahunan American Heart Association di San Diego, tersebut mengungkap bahwa berjalan cepat selama satu jam sehari dapat menghambat aktivitas gen yang memengaruhi obesitas sebesar 50 persen.
Sementara, aktivitas tanpa gerak, seperti menonton televisi selama berjam-jam, akan merangsang peningkatan aktivitas gen yang sama terhadap penambahan berat badan. "Gaya hidup benar-benar dapat mengubah efek gen terhadap obesitas," kata Qibin Qi, pemimpin studi.
Studi yang melibatkan lebih 12 ribu pria dan wanita ini menganalisis 32 varian genetik yang terkait dengan body mass index (BMI), yakni rasio tinggi badan dan berat tubuh yang digunakan untuk mengenali obesitas.
Peneliti mengatakan bahwa temuan ini menjadi harapan bagi mereka yang tidak diberkati dengan gen ramping. Bahwa gen gemuk yang diwariskan orangtua masih bisa diubah dengan bagaimana mereka menjalani hidup.
Meski demikian, peneliti masih membutuhkan studi lanjutan yang lebih komprehensif untuk memperkuat kesimpulan.
0 komentar:
Posting Komentar