Ternyata Kurang Tidur Bisa Menyebabkan Kegemukan

Kurang tidur bisa jadi salah satu pemicu terjadinya obesitas. Beberapa penelitian di Amerika yang telah dipublikasikan dalam the American Journal of Clinical Nutrition, menemukan fakta kalau ada keterkaitan antara kurangnya jumlah tidur dalam sehari dengan bertambahnya berat badan dari waktu ke waktu.

Dari hasil penelitian terungkap, adanya keterkaitan antara waktu tidur yang kurang dengan tingginya indeks massa tubuh (BMI), yaitu ukuran berat yang terkait dengan tinggi badan. Biasanya digunakan untuk mengukur apakah seseorang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Dilansir Women's Health Mag, dalam penelitian lain yang dilakukan selama tujuh tahun kepada 7.022 orang berusia paruh baya juga ditemukan bahwa wanita yang dilaporkan memiliki gangguan tidur cenderung mengalami kenaikan berat badan yang cukup signifikan. Mengapa kualitas tidur bisa memengaruhi berat badan seseorang?


1. Semakin Kurang Tidur, Semakin Sedikit Kalori yang Terbakar
Dalam studi yang dilakukan department of neuroendocrinology di University of Lubeck, Jerman, para peneliti menganalisa sekelompok responden pria. Mereka diminta untuk tidur selama 12 jam, namun tidak diperbolehkan tidur di malam berikutnya. Responden kemudian dipersilakan untuk makan hidangan buffet mewah keesokan paginya. Lalu peneliti menganalisa berapa jumlah kalori yang terbakar saat responden bangun dan makan. Saat dalam keadaan kurang tidur, energi yang dikeluarkan tubuh responden 5 persen lebih sedikit dibandingkan ketika mereka tidur cukup.

2. Kurang Tidur, Makan Lebih Banyak
Dalam penelitian yang dipresentasikan di seminar ilmiah American Heart Association 2011, dijelaskan bahwa wanita yang hanya memiliki waktu tidur 4 jam dalam semalam mengonsumsi 329 kalori ekstra di pagi harinya. Jumlah itu jauh lebih banyak dibandingkan wanita yang tidur 9 jam dalam sehari. Di studi lain yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, 11 responden menginap dalam sebuah tempat yang disebut sleep center selama 14 hari. Sepanjang periode itu, mereka menjalani dua sesi tidur. Sesi pertama, responden tidur 5,5 jam semalam dan sesi kedua 8,5 jam. Saat tidur hanya 5,5 jam, keinginan mereka untuk ngemil meningkat dan cenderung memilih camilan malam tinggi karbohidrat.

3. Menurunkan Metabolisme
Tidur kurang dari 7-8 jam sehari akan menyulitkan tubuh mengumpulkan energi untuk beraktivitas, juga mencerna makanan. Sejumlah penelitian menunjukkan, orang yang mengalami lelah setiap hari, metoblisme tubuhnya akan menurun. Metabolisme merupakan proses mengubah nutrisi makanan dan kalori menjadi energi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan aktivitas. Metabolisme rendah, berarti kemampuan tubuh untuk membakar kalori juga lebih sedikit.

4. Memicu Rasa Lapar
Saat seseorang tidak cukup istirahat, bisa memengaruhi pembentukan glukosa yang berujung pada munculnya penyakit diabetes. Kurang tidur bisa menambah rasa lapar. Selain itu juga membuat tubuh merasa lelah sepanjang hari sehingga aktivitas fisik pun berkurang. Kurangnya olahraga dan tidak aktif secara fisik bisa memicu berat badan naik lebih cepat.

Tips: Pastikan Anda mendapatkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas. Jangan bawa masalah dan kekhawatiran Anda ke tempat tidur. Tidur, adalah saatnya Anda tenang dan rileks, bukan memikirkan pekerjaan menumpuk di kantor atau presentasi besok. Tidur dengan rasa cemas dan gelisah akan merusak kesehatan mental maupun fisik Anda. Untuk mencegah hal ini terjadi, coba latihan teknik meditasi atau relaksasi sebelum tidur untuk menghilangkan stres --yang berpotensi memicu kegemukan. Ingat, tidur berkualitas akan menghasilkan tubuh yang sehat.

0 komentar:

Posting Komentar